INDRA GUNAWAN

AKU CINTA ALLAH

Selasa, 17 November 2009

SUMPAH PEMUDA

HARI PAHLAWAN ADALAH BERJIWA REVOLUSIONER
Adalah penting dalam menghayati arti Hari Pahlawan, kita semua mencermati bahwa Bung Karno adalah satu di antara sejumlah tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia yang paling menonjol (dan paling banyak!) dalam mengangkat arti para pahlawan dalam perjuangan pembebasan bangsa. Ini tercermin dalam banyak halaman buku beliau “Di bawah Bendera Revolusi”, dan juga dalam pidato-pidato beliau. Bung Karno menjadikan Hari Pahlawan sebagai sarana untuk mengingatkan . kepada seluruh bangsa (terutama angkatan muda) bahwa sudah banyak pejuang-pejuang telah gugur, atau mengorbankan harta-benda dan tenaga mereka, untuk mendirikan negara RI. Mereka rela berkorban, supaya kehidupan rakyat banyak bisa menjadi lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Mereka berjuang dalam tahun-tahun 20-an, dan selama revolusi kemerdekaan 45, untuk menjadikan negara ini milik bersama, guna menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Jadi, menghayati secara benar-benar Hari Pahlawan adalah berarti menghubungkannya dengan revolusi bangsa. Dan seperti yang sudah ditunjukkan oleh sejarah kita, revolusi bangsa Indonesia adalah pluralisme revolusioner. Dalam perjalanan jauh (long march) yang berliku-liku ini berbagai tokoh golongan masyarakat ( dari berbagai suku, keturunan, agama dan aliran politik) telah menyatukan diri dalam barisan panjang revolusioner kita.
Dengan latar-belakang pandangan sejarah yang demikian itu pulalah kiranya kita bisa mengerti mengapa Bung Karno menerima usul Sumarsono untuk menjadikan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sedangkan Sumarsono sendiri, yang menjadi pimpinan tertinggi PRI di Surabaya waktu itu, adalah seorang pemuda yang masa kecilnya mendapat pendidikan Kristen, dan setelah besar mempunyai hubungan erat dengan gerakan di bawah tanah PKI. melawan kolonialsime Belanda dan fasisme Jepang (lewat jaring-jaringan Mr; Amir Syarifuddin, pelukis Sudjoyono, tokoh PKI Widarta dan lain-lain)..
Dari ketinggian pandangan revolusioner yang demikian itulah kita sepatutnya memandang arti penting Hari Pahlawan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pengibaran bendera dan nyanyi--nyanyian atau pidato-pidato yang isinya kosong atau steril saja Upacara-upacara memang tetap perlu dikerjakan, namun yang lebih penting adalah memberi isi dan jiwa kepada hari keramat ini.
Mengingat situasi yang begini buruk dewasa ini (ingat : dampak peristiwa bom di Bali, hubungan internasional yang memburuk, investasi yang menurun, utang yang makin menggunung, pengangguran yang makin membengkak, pelecehan terus-menerus terhadap hukum dan HAM, korupsi yang tetap merajalela) , adalah kewajiban moral angkatan muda dari berbagai golongan, keturunan, suku, agama, dan aliran politik untuk menjadikan jiwa Hari Pahlawan.sebagai senjata guna berjuang melawan pembusukan besar-besaran ini. Sebab, kelihatannya, kita sudah tidak bisa menaruh harapan lagi kepada berbagai angkatan yang telah ikut mendirikan Orde Baru, dan juga yang merupakan produk (didikan) kultur buruk ini.
Jiwa yang sudah pernah dimanifestasikan oleh angkatan muda secara gemilang dalam tahun 1998 dalam menumbangkan kekuasaan Suharto, perlu dipupuk dan dikobarkan terus, dalam bentuk-bentuk baru, sesuai dengan perkembangan situasi. Dalam perlawanan terhadap Orde Baru telah jatuh korban-korban. Mereka adalah bagian dari sederetan panjang pahlawan, yang kebanyakan tidak dikenal. Karena telah mengorbankan diri untuk melawan sistem politik dan kediktatoran yang telah membikin banyak kerusakan parah terhadap bangsa dan negara selama puluhan tahun, maka sudah sepatutnyalah bahwa mereka kita pandang sebagai pahlawan pendobrak Orde Baru.
Hari Pahlawan harus sama-sama kita kembalikan kepada peran (dan pesannya) yang semestinya. Ini adalah tugas utama bangsa kita, termasuk dari kalangan pendidikan dan sejarawan. Angkatan muda harus dididik untuk menghayati benar-benar semangat pengabdian kepada rakyat dan pengorbanan diri demi kepentingan nusa dan bangsa. Kalangan sejarawan (dan pendidikan) perlu sekali meninjau kembali buku-buku sejarah dalam sekolah-sekolah, sehingga generasi muda kita mengenal sejarah bangsa secara benar (ingat : pemalsuan yang memblingerkan : serangan 1 Maret dan pendudukan 6 jam di Jogya oleh Suharto dan pemalsuan-pemalsuan sejarah lainnya).

MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN "HERO'S DAY"

HARI PAHLAWAN ADALAH BERJIWA REVOLUSIONER
Adalah penting dalam menghayati arti Hari Pahlawan, kita semua mencermati bahwa Bung Karno adalah satu di antara sejumlah tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia yang paling menonjol (dan paling banyak!) dalam mengangkat arti para pahlawan dalam perjuangan pembebasan bangsa. Ini tercermin dalam banyak halaman buku beliau “Di bawah Bendera Revolusi”, dan juga dalam pidato-pidato beliau. Bung Karno menjadikan Hari Pahlawan sebagai sarana untuk mengingatkan . kepada seluruh bangsa (terutama angkatan muda) bahwa sudah banyak pejuang-pejuang telah gugur, atau mengorbankan harta-benda dan tenaga mereka, untuk mendirikan negara RI. Mereka rela berkorban, supaya kehidupan rakyat banyak bisa menjadi lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Mereka berjuang dalam tahun-tahun 20-an, dan selama revolusi kemerdekaan 45, untuk menjadikan negara ini milik bersama, guna menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Jadi, menghayati secara benar-benar Hari Pahlawan adalah berarti menghubungkannya dengan revolusi bangsa. Dan seperti yang sudah ditunjukkan oleh sejarah kita, revolusi bangsa Indonesia adalah pluralisme revolusioner. Dalam perjalanan jauh (long march) yang berliku-liku ini berbagai tokoh golongan masyarakat ( dari berbagai suku, keturunan, agama dan aliran politik) telah menyatukan diri dalam barisan panjang revolusioner kita.
Dengan latar-belakang pandangan sejarah yang demikian itu pulalah kiranya kita bisa mengerti mengapa Bung Karno menerima usul Sumarsono untuk menjadikan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sedangkan Sumarsono sendiri, yang menjadi pimpinan tertinggi PRI di Surabaya waktu itu, adalah seorang pemuda yang masa kecilnya mendapat pendidikan Kristen, dan setelah besar mempunyai hubungan erat dengan gerakan di bawah tanah PKI. melawan kolonialsime Belanda dan fasisme Jepang (lewat jaring-jaringan Mr; Amir Syarifuddin, pelukis Sudjoyono, tokoh PKI Widarta dan lain-lain)..
Dari ketinggian pandangan revolusioner yang demikian itulah kita sepatutnya memandang arti penting Hari Pahlawan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pengibaran bendera dan nyanyi--nyanyian atau pidato-pidato yang isinya kosong atau steril saja Upacara-upacara memang tetap perlu dikerjakan, namun yang lebih penting adalah memberi isi dan jiwa kepada hari keramat ini.
Mengingat situasi yang begini buruk dewasa ini (ingat : dampak peristiwa bom di Bali, hubungan internasional yang memburuk, investasi yang menurun, utang yang makin menggunung, pengangguran yang makin membengkak, pelecehan terus-menerus terhadap hukum dan HAM, korupsi yang tetap merajalela) , adalah kewajiban moral angkatan muda dari berbagai golongan, keturunan, suku, agama, dan aliran politik untuk menjadikan jiwa Hari Pahlawan.sebagai senjata guna berjuang melawan pembusukan besar-besaran ini. Sebab, kelihatannya, kita sudah tidak bisa menaruh harapan lagi kepada berbagai angkatan yang telah ikut mendirikan Orde Baru, dan juga yang merupakan produk (didikan) kultur buruk ini.
Jiwa yang sudah pernah dimanifestasikan oleh angkatan muda secara gemilang dalam tahun 1998 dalam menumbangkan kekuasaan Suharto, perlu dipupuk dan dikobarkan terus, dalam bentuk-bentuk baru, sesuai dengan perkembangan situasi. Dalam perlawanan terhadap Orde Baru telah jatuh korban-korban. Mereka adalah bagian dari sederetan panjang pahlawan, yang kebanyakan tidak dikenal. Karena telah mengorbankan diri untuk melawan sistem politik dan kediktatoran yang telah membikin banyak kerusakan parah terhadap bangsa dan negara selama puluhan tahun, maka sudah sepatutnyalah bahwa mereka kita pandang sebagai pahlawan pendobrak Orde Baru.
Hari Pahlawan harus sama-sama kita kembalikan kepada peran (dan pesannya) yang semestinya. Ini adalah tugas utama bangsa kita, termasuk dari kalangan pendidikan dan sejarawan. Angkatan muda harus dididik untuk menghayati benar-benar semangat pengabdian kepada rakyat dan pengorbanan diri demi kepentingan nusa dan bangsa. Kalangan sejarawan (dan pendidikan) perlu sekali meninjau kembali buku-buku sejarah dalam sekolah-sekolah, sehingga generasi muda kita mengenal sejarah bangsa secara benar (ingat : pemalsuan yang memblingerkan : serangan 1 Maret dan pendudukan 6 jam di Jogya oleh Suharto dan pemalsuan-pemalsuan sejarah lainnya).

Kamis, 22 Oktober 2009

ULANG TAHUN KUANTAN SINGINGI

Kuantan Singingi tetaplah berdiri dengan budaya, adat, dan tradisi.
Kuantan Singingi kan selalu di hati, kan kupertahankan hingga nafas terhenti.
by Grey

Ya, tepatnya hari senin kemarin, yaitu 12 september 2009, Kota Jalur resmi bertambah usia menjadi 10 tahun, maksudnya Kota jalur ulang tahun yang ke-10. Tak terasa sudah 10 tahun kita bersama-sama utuk memajukan tanah kelahiran kita ini.

Meskipun baru 10 tahun Kota Jalur berdiri, jangan menganggap Kota Jalur sebagai anak bawang. Apalagi di era kepemimpinan bupati kita saat ini, yaitu Bapak H. Sukarmis, Kota Jalur banyak memiliki kemajuan. Contohnya dua mega proyek yag saat ini masih dalam tahap penyelesaian, yaitu pembangunan Sport Center dan SMA Pintar yang konon menghabiskan dana sekian M. Begitu dasyat saya rasa untuk Kabupaten baru yang masih berumur 10 tahun.

Kota Jalur merupakan kabupaten yang kaya akan tradisi dan SDA. Dalam segi tradisi tidak salah menyebut Pacu Jalur yang sudah go internasional sebagai icon Kabupaten ini, belum lagi seperti randai, kayat, dan calempong yang juga membanggakan Kota Jalur ini. Dari segi SDA Kota jalur juga salah satu penghasil emas yang terdapat di desa Logas kec. Singingi, getah karet yang menjadi bahan dasar pembuatan karet yang hampir di seluruh wilayah Kota Jalur, dan juga kelapa sawitnya.

Ucapan salut juga untuk pemda Kuansing yang telah melaksanakan berbagai event untuk mengisi acara ulang tahun, seperti :

* Pertandingan berbagai macam Cabang Olahraga (Volly Ball, Futsal, Tenis dan Olahraga lainnya serta permainan rakyat)
* Hiburan Rakyat (Artis Lokal Kuantan Singingi, Layar Tancap, Kayat, Rarak dan masih banyak Kesenian lainnya)
* Jalan Santai bersama Pejabat-pejabat, Pegawai/staf dan Pelajar se-Kabupaten Kuantan Singingi serta Masyarakat
* Ramah Tama bersama Pejabat, Upika, Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Kuantan Singingi dan Undangan
* Sidang Paripurna DPRD tetang HUT Kuansing yang di hadiri oleh Pejabat, Upika, Tokoh Masyarakat dan Undangan lainnya

Terakhir, mari kita semua berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar memberi kemajuan di berbagai sektor untuk kemajuan Kota Jalur kedepannya. Amien . . . . . . . . .
Sekali lagi happy b'day Kota Jalur dan Bravo Kota Jalur.

Rabu, 07 Oktober 2009

INDONESIA VS MALAYSIA

Seperti yang kita ketahui bahwa negri Malasia adalah negri pemulunng budaya Tanah Air, Sudah sangat banyak budaya negri ini yang di klaim oleh malasia, karena negri pemulung itu tak punya budaya.
Entah apa alasan malasai itu sampai-sampai mencuri budaya Negri ini. Dilihat dari luas wilayahnya, hanya sebesar satu buah provinsi di Indonesia, berarti besarnya hanya 1/33 Indonesia.
Berikut beberapa budaya Indonesia yang di klaim Malasia

1.




2.


3.
4.Angklung
5.
6.
7.Lagu Rasa Sayange
8.Bunga Rafflesia Arnoldi

9.Keris
10.Rendang Padang

Budaya-Budaya di atas hanyalah sebagai contoh dari sekian bayak budaya Indonesia yang telah di klaim oleh Malasia,
SUNGGUH TERLALU..........................

BUPATI BUKA BARENG DI SMA Pintar

Kedatangan Bupati kuantan singingi di SMA Pintar dalam acara buka bareng adalah sebuahacara yang di taja sma pintar untuk mempererat hubunga silaturrahmi antara civitas akadeka SMA Pintar dengan para pejabat besar kuantan singingi.Dalam acara ini, bapak bupati menyampaikan visi dan misi sma pintar, Ia menyebutkan bahwa gedung bariu sma pintar akan selesai secara keseluruhan pada October 2010, tetapi beliau berjanji bahwa gedung baru itu akan bias di tempati pada maret 2010 mendatang.
SMA Pintar Kabupaten kuantan singingi di dirikan untuk mengobati penyakit masyarakat kuantan singingi yang sekarang sudah banyak melakukan perbuatan-perbuatan diluar norma dan adapt.
Kedatanga bapak bupati di sambut dengan sopan santun yang membuatnya merasa sangat bangga. Dalam acara silaturrahmi tersebut,
H.Sukarmis,selaku bupati kuantan singingi sempat meneteskan air mata pada saat pembacaan kalam ilahi oleh siswa-siswi sma pintar.
Kami selaku siswa-siswi sma pintar sangat berharap kepada pemerintah kabupaten kuantan singingi agar memberikan fasilitas yang memadai demi kelancaran proses belajar dan megajar kami.

GEMPA GONCANG SUMBAR

Pada hari selasa, bertepatan dengan 30 september 2009, Rana Minang di goncang oleh bencana yang amad dahsyat. 10 hari pasca Idul Fitri merupakan hari yang takkan pernah terlupakan bagi warga Sumatra Barat, Bahkan hari itu menjadi hari trauma bagi mereka. Gempa yang berkekuatan 7,6 Skala Richter itu menghancurkan tanah Sumbar, ratusan nyawa melayang, ribuan rumah muznah, bahkan mereka yang masih hidup harus menjalani kehidupannya dengan kondisi yang tidak layak. Kota Pariaman yang menjadi pusat gempa bisa di katakan hancur tenggelam. Kami berharap semoga tuhan memberikan ketabahan dan jalan yang baik bagi korban gempa Sumatra Barat

Senin, 05 Oktober 2009

AKU DAN TUHANKU